Indonesia Ingin Jadi Negara Berpendapatan Tinggi, Pembangunan Infrastruktur Tidak Bisa Ditunda
By Abdi Satria
nusakini.com-Bandung-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan kondisi perekonomian terkini pada acara Infrastructure Summit 2019 di Universitas Padjajaran, Bandung. Ia menyebutkan, kemampuan Indonesia menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi yang inklusif selama satu dekade, merupakan modal kuat untuk membawa Indonesia menjadi negara dengan GDP ke-5 terbesar pada 2045.
“Kalau kita memiliki visi seperti itu, maka kita tahu Indonesia perlu melakukan banyak pembangunan dan investasi sehingga visi dan cita-cita itu bisa tercapai,” jelas Menkeu kepada para akademisi yang berasal dari 31 universitas seluruh Indonesia yang tergabung dalam University Network for Indonesia Infrastructure Development (UNIID) di Graha Sanusi, Universitas Padjadjaran Bandung pada Jumat (26/04).
Sebagai negara berpendapatan menengah menurut Menkeu, Indonesia perlu meningkatkan level maupun kualitasnya dalam menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi. Indonesia juga perlu membangun infrastruktur sebelum kondisi masyarakat kelas menengah dan urbanisasi semakin rumit dan tidak tertangani.
Selain itu, penting pula mendidik masyarakat agar memiliki keahlian dan produktivitas sehingga mampu memanfaatkan teknologi dan tidak hanya menjadi konsumen teknologi. Hal ini tidak bisa dihindari apabila Indonesia ingin naik ke negara berpendapatan tinggi atau tidak terjebak sebagai negara berpendapatan menengah.
“Kualitas dari universitas dan Sumber Daya Manusia yang dihasilkan dari universitas akan menjadi salah satu faktor yang menentukan sebuah negara mampu terus meneruskan perjalanan dari middle income ke high income,” papar Menkeu pada acara yang diusung oleh Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) yang bekerja sama dengan Universitas Padjajaran selaku Ketua University Network for Indonesia Infrastructure Development (UNIID).
Di samping itu, PT PII bersama 5 SMV Kementerian Keuangan lainnya yaitu PT Sarana Multigriya Finance, PT Geo Dipa Energi, PT. Indonesia Infrastructure Finance (IIF), PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama UNIID yang diwakili Universitas Padjajaran sebagai ketua UNIID, menyepakati platform kerja sama untuk pengembangan infrastruktur, pencapaian Sustainable Development Goal (SDG), dan pengembangan ekspor impor, yang akan dikembangkan dalam program kerjasama yang saling bermanfaat. Platform ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan Kementerian Keuangan melalui SMV. (p/ab)